Tahun Akademik:
Genap 2021/2022
Kelas-Offr:
G-G
Deskripsi:
Pengertian dan ruang lingkup sejarah musik dan perfilman, pendekatan dan konsep sejarah musik dan perfilman, muatan kearifan lokal dalam sejarah musik dan perfilman. Matakuliah ini juga mempelajari perjalanan historis permusikan dan perfilman di Nusantara. Penggunaan sumber-sumber musik tradisional maupun kontemporer sebagai sumber penulisan sejarah. Penggunaan sumber-sumber film sebagai sumber penulisan sejarah. Selain itu juga mempelajari tokoh-tokoh dan jenis (genre) musik serta film sejarah di Indonesia.
Capaian Pembelajaran
  • Mampu memahami kedudukan musik dan film sebagai ilmu bantu sejarah yang menjadi bekal penulisan sejarah populer yang kritis dan kreatif, serta sesuai dengan perkembangan historiografi kekinian.
  • Memahami kajian permusikan dan perfilman sebagai realitas nasional dan global.
  • Mampu mengidentifikasi secara teliti, jujur, dan kritis perkembangan musik dan film dalam sejarah guna menanamkan pemahaman realitas historis tentang tema tersebut kepada masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka:
  • Katinka van Heeren. 2012. Contemporary Indonesian Film, Spirits of Reform and Ghosts from the Past. Leiden: KITLV Press.
  • Waldo Selden Pratt. 1907. The History of Music. New York: G. Schirmer.
  • James Wierzbicki. 2009. Film Music, A History. New York & London: Routledge.
  • Jeremy Wallach & Esther Clinton. “History, Modernity, and Music Genre in Indonesia: Introduction to the Special Issue”. Asian Music, SUMMER/FALL 2013, Vol. 44, No. 2, pp. 3-23.
  • Andrew N. Weintraub. “Pop Goes Melayu: Melayu Popular Music in Indonesia, 1968–1975”. In Bart Barendregt (ed.). Book Title: Sonic Modernities in the Malay World. Book Subtitle: A History of Popular Music, Social Distinction and Novel Lifestyles (1930s – 2000s).
  • ______. 2010. Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia's Most Popular Music. New York: Oxford University Press.
  • ______. “The Sound and Spectacle of Dangdut Koplo: Genre and Counter-Genre in East Java, Indonesia”. Asian Music, Summer/Fall 2013, Vol. 44, No. 2, Constructing Genre in Indonesian Popular Music: From Colonized Archipelago to Contemporary World Stage: A special issue (SUMMER/FALL 2013), pp. 160-194.
  • Anielle Fosler-Lussier. 2020. Music on the Move. Michigan: University of Michigan Press. Chapter Title: “Colonialism in Indonesia: Music Moving with an Occupying Force”.
  • Franki S. Notosudirdjo. “Kyai Kanjeng: Islam and the Search for National Music in Indonesia”. The World of Music, 2003, Vol. 45, No. 2, Traditional Music and Composition: For György Ligeti on his 80th Birthday (2003), pp. 39-52.
  • Bart Barendregt and Wim van Zanten. “Popular Music in Indonesia since 1998, in Particular Fusion, Indie and Islamic Music on Video Compact Discs and the Internet”. Yearbook for Traditional Music, 2002, Vol. 34 (2002), pp. 67-113.
  • Emma Baulch. “Pop Melayu Vs Pop Indonesia: New Interpretations of a Genre into the 2000s”. In Bart Barendregt (ed.). Sonic Modernities in the Malay World. Brill. Book Subtitle: A History of Popular Music, Social Distinction and Novel Lifestyles (1930s – 2000s).
  • Bert Hogenkamp. “Indonesia Calling: A Film on the Crossroads of Four Continents”. Labour History, Nov., 1997, No. 73 (Nov., 1997), pp. 226-231.
  • Misbcah Yusa Biran. 2009. Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film Di Jawa. Depok: Komunitas Bambu.
  • M. Abduh Aziz. 2019. Dari Balik Layar Perak: Film di Hindia Belanda 1926-1942. Depok: Komunitas Bambu.