Forum Diskusi Online Topik 7: Wawasan Nusantara

Forum Diskusi Online Topik 7: Wawasan Nusantara

Number of replies: 0

Diskusi tentang tantangan Wawasan Nusantara

Tantangan Wawasan Nusantara terbesar adalah terletak pada aspek kesadaran warganegara, karena menyangkut sikap mental masyarakat Indonesia sendiri. Sikap mental tersebut berkaitan dengan dua hal. Pertama, dalam pelaksanaan hak dan kewajiban. Akhir-akhir ini, terutama muncul setelah pasca reformasi sikap mental sebagian masyarakat Indonesia jika menuntut hak dilakukan dengan sekuat tenaga, jika perlu dengan kekerasan. Akan tetapi pada saat harus menunaikan kewajiban menghindar dengan berbagai alasan. Dalam sosiologi sikap mental seperti itu dikenal dengan sebutan strong sense of entitlement. Kedua, berkenaan dengan kesadaran bela negara, yakni kesiapsiagaan seluruh warga negara dalam usaha membela negara sesuai dengan perannya masing-masing yang kondisinya sangat tidak mebanggakan. Orang-orang mengira bahwa bela negara itu hanya urusan tantara atau dengan kata lain hanya urusan pemerintah. Rakyat tinggal terima bersih, dengan embel-embel jargon yang sangat klasik “bukankah kita sudah bayar pajak”?. Orang-orang kebanyakan juga mengira bela negara itu hanya urusan perang menghadapi tantara musuh. Padahal bukan cuma itu, bela negara memiliki makna yang sangat luas, termasuk membantu menyukseskan PSBB, misalnya.

 Dalam kondisi  sekarang ini pada saat Covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia kedua sikap mental tersebut kentara sekali. Simak saja misalnya, pada saat orang-orang memburu jatah sembako yang dibagian Pemerintah, tidak pernah mau antri, saling berebut, berdesak-desakan bahkan saling serobot, bahkan baku hantam satu-sama lain. Jauh dari sikap saling memberi kesempatan, yang ada saling jegal. Lain halnya pada saat harus memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak aman, tidak berkerumun, tidak datang ke “Dugem” pada saat diberlakukannya PSBB, dll sulitnya bukan main. Itulah realitas masyarakat kita. Bagaimana mungkin sikap mental tersebut cocok untuk mewujudkan Wawasan Nusantara.

 

Pertanyaannya:

  1. Apa penyebab sikap mental tersebut, apakah pendidikan yang tidak mampu mendidik mereka menjadi lebih beradab? Atau Anda punya jawaban lain, apa itu penyebabnya?
  2. Apakah sikap mental tersebut bisa disembuhkan? Jika ya apa obatnya atau adakah vaksin yang dapat mencegahnya?
  3. Bagaimana jika sikap mental tersebut muncul juga di kalangan mahasiswa? Mampukah Pendidikan Kewarganegaraan mengobatinya?