Judul 1
Judul publikasi : Facilitating transformative science education through futures thinking
Jurnal : ON THE HORIZON. Vol 30, no 2. 2022
Pembelajaran pada pendidikan sain harus mengambil yang baru. Perubahan zaman yang begitu cepat, siswa atau kaum muda, haruslah mempersiapkan diri dengan perubahan zaman yang tidak pasti ini. Pendidikan berlanjut tidak cukup dengan mempelajari hal-hal yang ditemui dalam kehidupan, tetapi juga untuk mem pelajari masalah akan terjadi walau hal tersebut belum pasti terjadi. Potensi krisis di masa yang akan datang tentu akan terjadi. Pembangunan berkelanjutan semestinya terhubung dengan membayangkan berbagai masa depan dan mengaitkannya dengan keinginan sendiri. Untuk ditu dibutuhkan perlu mengaitkan yang terjadi sekarang dengan potensi yang akan terjadi di masa yagn akan datang. Walau terdengar aneh masa depan melekat pada hakikat sains: pemodelan dan prediksi sangat penting secara epistemologi sains. kesederhanaan pembahasan tentang masa depan mungkin berasal dari para pendidik yang berhati-hati untuk tidak meningkatkan kekhawatiran dan kecemasan siswa, dan karena itu mengabaikan ketidakpastian dan keterbukaan masa depan. Siswa belajar juga untuk mempersiapkan masa depannya.
Metode yagn digunakan dalam riset ini adalah penelitian konseptual dengan mengacu kepada hasil riset riset terdahulu dan diramulah sebuah konsep bahwa berfikir masa depan bagian dan pembelajaran berkelanjutan dan juga memfasilitasi menerapkan pembelajaran yang radikal dalam bertransformasi.
Penelitian ini secara konsep sangat relefan diterapkan di Indonesia. Hal ini didukung dengan pro kontra indonesia Emas dan cemas di tahun 2045. Di mana cita-cita ini ingin diwujudkan ditahuntersebut tentu hal ini harus didukung dengan mempersiapkan diri dengan segala tantangan yang ada pada masa tersebut dan salah satunya melalui yang disebutkan pada penelitian ini.
Secara konsep, yang disampaikan pada artikel ini sangat bagus, karena siswa disiapkan untuk masa depan, sementara siswa umumnya belajar sain terkait dengan hal-hal yang ditemui dalam kehidupan nyata. Sementara dunia begitu cepat berubah.
Kekuatan dan kelemahan artikel ini terletak pada hal yagn dismapaikan. Dari yang tersirat terutama pada perkembangan riset saat ini, nampak bahwa riset seperti ini masih relatif sedikit dilalakukan pada pendidikan sain. Bagi saya, ini menjadi sebuah kekuatan. Di sisi lain, dengan adanya pemaparan didukung dari rist terdahulu secara pribadi membantu saya menemukan riset-riset terdahulu dalam menentukan melakukan riset selanjutnya.
Judul 2
Judul publikasi : Developing Students’ Futures Thinking in Science Education
Jurnal : Res Sci Educ (2012) 42:687–708
Pada artikel ini dipaparkan permasalah dimana pembelajaran sain (secara umum) masih terbatas dalam melibatkan siswa untuk berfikir terhadap yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam waktu, penelitian ini memang sudah lama dan sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. Di artikel ini disebutkan pembelajaran sain yang tradisional berfokus pada konsep ilmiah tanpa mengaitkan dengan isu sosial yagn akan terjadi di masa yang akan datang. Konsep atau cara dalam pembelajaran sain berfikir masa depan diterapkan pada penelitian ini mengacu kepada konsep yang sudah dirumuskan dari penelitian sebelumnya yang berupa 5 pertanyaan pemandu: memahami masasaat ini, mengidentifikasi tren yang reevan, menganalisis factor yang mendoro perubahan di masa yang akan datang, mengekploitasi scenario masa depan yang mungkin dan memungkinkan terjadi di masa yang akan datang.
Pada penelitian ini, dilakukan tahap dengan memperkenalkan konsep future thinking ini terlebih dahulu kepada guru, walaupun pada masing tingkatan kelas 4, 10, dan 12 diberikan topik yang berbeda tetapi merupakan topiklokal. Guru menerapak konsep pembelajaran future thinking tersebut, guru yang mengajar dibantu untuk mengembangkan rencana pembelajaran dan kerangka pembelajar sesuai dengan topik. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan studi kasus denganmelibatkan observasi, wawancara dengan guru, diskusi dengan siswa, serta analisis dokumen dan hasil karya siswa.
Manfaat riset ini menunjukkan dengan ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengembangkan keterampilan berfikir kritis, memperkuat pemahaman siswatentang konsep sain dalam sosial dan masa depan. Dengan ini, guru terbantu dalam merancang program pembelajaran sain yang relevan dengan kehidupan.
Penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia, namun perlu disesuaikan dengan isu lokal tempat sekolah berapa. Konsep kerangka berfikir masa depan dalam diterapkan sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalah sosial dan ilmiah yang terjadi. Namun sayang, untuk diterapkan di indonesia, diperlukan pengetahuan yang mendalam untuk guru yang mengajar karena perbedaan isu, berpotensi berbeda pula tren-tren nya. Dalam riset ini, instrumen evaluasi masih belum terstandarisasi.
Judul publikasi : Future-Oriented Science Learning and its Effects on Students’ Emotions, Futures Literacy and Agency in the Anthropocene
Jurnal : Research in Science Education, 9 november 2024
Di sekolah tempat penelitian, pada Pendidikan sain dirasa kurang mengkaitkan pembelajaran sain dengan keterampilan berfikir masa depan, literasi masa depan (FL), dan memperdayakan siswa untuk melakukan perbuatan untuk menghadapi tantangan masa depan lingkungan. Sejauh ini, pembelajaran sain masih berfokus pada kognitif dan pengetahuan teoritis yang berakitan emosional dan partisipasi terkait isu lingkungan dirasa kurang. Selain itu, pembelajaran sain antar lintas bidang ilmu dirasa masih rendah.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan intervensi Pendidikan berbasis desain dimana ini menurut saya ini terkait dengan mengoptimalkan pembelajaran pada kunjungan museum. Peneliti bekerjasama dengan guru dan ahli museum. Sebelum ke museum, terlebih dahulu disebarkan kuisioner untuk mendapatkan bagaimana menghubungkan pembelajaran saindengan isu berkelanjutan di masa depan. Dari kuisiner ini diramu intervensi dengan topik perubahan iklim dan masa depan yang mendorong mengembangkan keterampilan literasi berfikir masa depan. Menguatkankan peran siswa di masa yang akan datang terkait perubahan iklim, dan mengintegrasikan seni, sastran dan data ilmiah pembelajaran sain. Secara scenario, kegiatan siswa berdiskusi masa depan, menggunakan bahan interdisiplin, eksplorasi museum, dan refleksi pribadu dan Tindakan masa depan. Tindakan masa depan ini menghubungkan Pelajaran yang telah diperoleh dan merencanaan dengan Tindakan masa depan. Manfaa penelitian terlihat pada indicator peningkatan literasi masa depan, peningkatan rasa tanggungjawab dan keyakinansiswa terhadap perubahan iklim, respon emosional positif meingkat dibandingkan respon kecemasan, dan minat siswa belajar dengan pendekatan interdisiplin meningkat.
Secara garis besar, penelitian sejenis ini akan sulit dilakukan lagi. Butuh momentum adanya kegitan pembelajaran di luar sekolah. Tidak semua daerah bisa melakukan penelitian sejenis ini. walaupun demikian, penelitian ini menarik karena interdisiplin dan progress dalam kegiatan sekolah di luar sekolah.